BAB I
Anggaran Penjualan
A. Apa
yang dimaksud dengan Anggaran Penjualan?
Anggaran
Penjualan adalah rencana dan perkiraan yang disusun oleh perusahaan dalam
melaksanakan penjualan dalam suatu periode tertentu dengan cara menetapkan
perkiraan unit barang yang akan di jual beserta harga jualnya. Anggaran ini
disebut juga dengan Master Budget.
B. Mengapa
Anggaran Penjualan perlu disusun?
Untuk
dijadikan sebagai dasar total unit barang yang ingin dijual dan juga dijadikan
sebagai dasar kuantitas kenerja perusahaan pada divisi penjualan.
C. Apa
akibat dari tidak disusunnya Anggaran Penjualan?
Akibatnya
adalah perusahaan tidak memiliki dasar dalam melakukan penjualan pada suatu
periode dan jika hanya menerka kuantitas penjualan maka perusahaan tidak akan
mendapatkan hasil yang efisien sehingga mengakibatkan kerugian.
D. Apa
yang mempengaruhi penyusunan Anggaran
Penjualan?
Data
penjualan periode sebelumnya, target penjualan, harga jual, penjualan industri,
pangsa pasar, dan faktor-faktor lainnya.
E. Contoh
ilustrasi dan teknis penyusunan Anggaran Penjualan
1.
Metode
Rata-rata bergerak
PT
Maju Sempurna adalah perusahaan yang mengolah “Rokok Herbal”, berikut data
penjualan 3 bulan terakhir, tentukan penjualan bulan Desember!
Bulan
|
Penjualan
(kuantitas)
|
September
|
1.000
|
Oktober
|
1.200
|
November
|
1.400
|
Desember
|
*1.200
|
*1.200
diperoleh dari jumlah 3 bulan sebelumnya dibagi 3 (karena periode anggarannya 3
bulan)
2.
Metode
Trend moment
Berikut
adalah data penjualan PT Maju Sempurna dari tahun 2003-2008, tentukan penjualan
tahun 2009!
Tahun
|
Y
|
X
|
XY
|
X2
|
2003
|
240
|
0
|
0
|
0
|
2004
|
250
|
1
|
250
|
1
|
2005
|
280
|
2
|
560
|
4
|
2006
|
290
|
3
|
870
|
9
|
2007
|
305
|
4
|
1.220
|
16
|
2008
|
330
|
5
|
1.650
|
25
|
Ʃ
|
1.695
|
15
|
4.550
|
55
|
Masukkan data-data yang diatas ke dalam rumus
ƩY = n.a
+ b. ƩX
ƩXY = a. ƩX
+ b. ƩX2
1.695 = 6.a
+b.15
4.550 = 15a +
b. 55
Selesaikan
dengan metode eliminasi
1.695
= 6.a +b.15
4.550
= 15a + b. 55
Jadi
persamaannya menjadi
4.237,5 = 15a
+ 37,5b
4.550 =
15a + 55b
-312,5 =
-17,5b
b = 17,8571
Masukkan
nilai b ke persamaan 1
1.695 = 6a
+ 267,8571
a =
237,8571
Masukkan
nilai a dan b kedalam persamaan Y= a + bX
Jadi
penjualan tahun 2006 adalah:
Y =
237,8571 + 17,8571*6
Y =
350
3.
Metode
Perkiraan asosiatif: Regresi dan Analisis Korelasi.
Contoh
perhitungan:
Tahun
|
Penjualan
(y)
|
Pengeluaran
iklan (x)
|
xy
|
|
2003
|
1.000.000
|
55.000
|
55.000.000.000
|
3.025.000.000
|
2004
|
1.250.000
|
70.000
|
87.500.000.000
|
4.900.000.000
|
2005
|
1.375.000
|
83.500
|
114.812.500.000
|
6.972.250.000
|
2006
|
1.500.000
|
100.000
|
150.000.000.000
|
10.000.000.000
|
2007
|
1.785.000
|
122.500
|
218.662.500.000
|
15.006.250.000
|
2008
|
2.005.000
|
157.500
|
315.787.500.000
|
24.806.250.000
|
|
∑y
= 8.915.000
|
∑x
= 588.500
|
∑xy
= 941.762.500.000
|
|
b =
b = 9,64
a =
a = 540.477,5
Persamaan regresinya adalah
Penjualan rokok herbal = 504.477,5 + 9,64
Penjualan = 540.477,5 +
9.64*175.000
= Rp2.227.477.500
4.
Metode
Analisis Industri
Contoh,
pada tahun 2005, PT Maju Sempurna mampu menjual produknya sebesar 40.000 unit dan penjualan industri 100.000 unit. Jika penjualan industri tahun 2006
diperkirakan naik 25% dan manajemen PT Maju Sempurna memperkirakan pangsa pasar
perusahaan untuk tahun 2006 sama seperti tahun 2005. Perhitungannya adalah
sebagai berikut:
a. Tentukan
pangsa pasar tahun 2005
b. Tentukan
penjualan industri
untuk
tahun 2006
Penjualan
industri tahun 2006 = 100.000 x (1+25%)
=
125.000
c. Tentukan
pangsa pasar tahun 2006
Pangsa pasar tahun 2006
= 40% karena sama dengan tahun 2005
Penjualan
PT M. S tahun 2006 = Penjualan industry 2006 x pangsa pasar PT M.S tahun 2006 = 125.000 x 40%
=
50.000 unit
BAB II
Anggaran
Produksi
A. Apa
yang dimaksud dengan Anggaran Produksi?
Rencana
perusahaan untuk memproduksi barang jadi dengan landasan anggaran penjualan
yang sudah dibuat.
B. Mengapa
Anggaran Produksi perlu disusun?
Untuk membantu
divisi produksi pada perusahaan dalam merencanakan produksi yang sesuai dengan
anggaran penjualan.
C. Apa
akibat dari tidak disusunnya Anggaran Penjualan?
Akibatnya adalah
divisi produksi akan kesulitan dalam melakukan kebijakan di saat melaksanakan
aktivitas produksi.
D. Apa
yang mempengaruhi penyusunan Anggaran Produksi?
Data anggaran
penjualan yang telah disusun, data persediaan produk akhir periode sebelumnya,
faktor pasar, luas gudang, biaya gudang, dll.
E. Contoh
ilustrasi dan teknis penyusunan Anggaran Produksi
1.
Kebijakan
Tingkat Produksi
PT Maju Sempurna
Anggaran Produksi
Triwulan Keempat
Tahun 2009
|
||||
|
September
|
Oktober
|
November
|
Total
|
Penjualan
(unit)
|
1.000
|
1.200
|
1.400
|
*3600
|
Ditambah:
Persediaan Akhir
|
³500
|
³450
|
**200
|
**200
|
Total
Barang jadi yang dibutuhkan
|
²1.500
|
²1.650
|
²1.600
|
¹3.800
|
Dikurangi:
Persediaan Awal
|
***350
|
³500
|
³450
|
***350
|
Jumlah Barang Jadi yg
akan diproduksi
|
°1.150
|
°1.150
|
°1.150
|
ª3.450
|
Keterangan:
*8250 = total penjualan 3 bulan
**200
= estimasi persediaan
akhir bulan terakhir
***350 =
estimasi persediaan awal bulan pertama
ª3.450 = ¹ - ***
¹3.800 = * + **
°1.150
= ª : 3 →adalah jumlah
bulan per periode anggaran
²1.600
= 1.400 + ** →begitu juga dengan bulan yang lain
³450 = ² - ° → begitu juga dengan
bulan yang lain
2.
Kebijakan
Tingkat Persediaan
Contoh perhitungan:
PT Maju Sempurna
Anggaran Produksi
Triwulan Keempat
Tahun 2009
|
||||
|
September
|
Oktober
|
November
|
Total
|
Penjualan
(unit)
|
1.000
|
1.200
|
1.400
|
*3600
|
Ditambah:
Persediaan Akhir
|
³190
|
³270
|
**350
|
**350
|
Total
Barang jadi yang dibutuhkan
|
²1.190
|
²1.470
|
²1.750
|
¹3.950
|
Dikurangi:
Persediaan Awal
|
***110
|
³190
|
³270
|
***110
|
Jumlah Barang Jadi yg
akan diproduksi
|
°1.080
|
°1.280
|
°1.480
|
ª3.840
|
Keterangan:
*3.600
= total penjualan 3 bulan
**350
= estimasi persediaan akhir
***110
= estimasi persediaan awal
¹3.950
= * + **
²1.750
= 1.400 + **
³190
= ** + *** : 3 →karena 3 bulan per
periode dan 190 menjadi pers. Awal bulan yang lalu. Untuk bulan yang lain
perhitungannya juga sama
°1.480
= ² - ³
BAB III
ANGGARAN BIAYA PRODUKSI
Anggaran
Pemakaian Bahan Baku
1. Apa
yang dimaksud dengan Anggaran Pemakaian Bahan Baku?
Anggaran
yang dibuat untuk menyajikan informasi mengenai total bahan baku yang
diperlukan dan biaya bahan baku yang akan dikeluarkan dalam aktivitas produksi.
2. Mengapa
Anggaran Pemakaian Bahan Baku perlu disusun?
Untuk
menghitung dan mengetahui biaya produk jadi per unitnya dan juga total biaya
dalam satu periode.
3. Apa
akibat dari tidak disusunnya Anggaran Pemakaian
Bahan Baku?
Divisi
produksi tidak mengetahui jumlah biaya yang sebenarnya ketika hendak
melaksanakan aktivitas produksi.
4. Apa
yang mempengaruhi penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku?
Jumlah
Produksi (dari Anggaran Produksi), bahan baku yang digunakan, standar kebutuhan
bahan bak, dan harga per satuannya
5.
Contoh ilustrasi dan teknis penyusunan
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
PT
Maju Sempurna hendak menyusun anggaran pemakaian bahan baku terhadap anggaran
produksi yang telah disusun sebelumnya. Standar kebutuhan bahan baku yang
diperlukan adalah 10 gram/batang dan bahan herbal 20 gram/batang. Harga Tembakau
per kg adalah Rp500.000 dan Bahan Herbal per kg adalah Rp300.000
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
PT Maju Sempurna
Bulan September 2009
|
||
|
Tembakau
|
Bahan Herbal
|
Jumlah
produksi barang jadi
|
1.000
|
1.000
|
Standar
Kebutuhan Bahan baku per batang
|
10
|
20
|
Jumlah
kebutuhan bahan baku untuk produksi
|
¹10
|
¹20
|
Harga
bahan baku per kg
|
500.000
|
300.000
|
Total
biaya bahan baku untuk produksi
|
²5.000.000
|
²6.000.000
|
Keterangan:
¹20 =
20 gram x 1.000 → begitu pula untuk jumlah kebutuhan bb yang lain
²6.000.000 =
¹ x 300.000 → begitu pula untuk total bb yang lain
Anggaran
Pembelian Bahan Baku
1. Apa
yang dimaksud dengan Anggaran Pembelian Bahan Baku?
Anggaran
yang disusun untuk menentukan banyaknya jumlah bahan baku yang akan dibeli
dalam suatu periode.
2. Mengapa
Anggaran Pembelian Bahan Baku perlu dibuat?
Untuk
memperlihatkan harga bahan baku per unit dan total nilai pembelian bahan baku
dalam rupiah.
3. Apa
akibat dari tidak disusunnya Anggaran Pembelian Bahan Baku?
Perusahan
tidak tahu berapa anggaran yang harus direalisasikan untuk pembelian suatu
bahan baku.
4. Apa
yang mempengaruhi penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku?
Jumlah
bahan baku untuk aktivitas produksi, jumlah bahan baku yang ingin dijadikan
sebagai persediaan, dan jumlah bahan baku yang tersedia (persediaan awal).
5. Contoh
ilustrasi dan teknis penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku
Contoh perhitungannya
Anggaran Pembelian Bahan Baku
PT Maju Sempurna
Bulan September 2009
|
||
|
Tembakau
|
Bahan Herbal
|
Jumlah
kebutuhan BB untuk diproduksi
|
10
|
20
|
Persediaan
Akhir BB
|
¹3
|
¹3
|
Jumlah
kebutuhan BB untuk produksi
|
²13
|
²23
|
Persediaan
Awal BB
|
³2
|
³4
|
Jumlah
BB yang harus dibeli
|
ª11
|
ª19
|
Harga
BB per kg
|
500.000
|
300.000
|
Total
Biaya Pembelian BB
|
*5.500.000
|
*5.700.000
|
Keterangan:
¹3
= pers. Akhir
masing-masing bb
²23
= 20 + ¹
³4
= pers. awal
masing-masing bb
ª19
= ² - ³
*5.700.000
= ª x 300.000
Anggaran
Biaya Tenaga Kerja Langsung(BTKL)
1. Apa
yang dimaksud dengan Anggaran BTKL?
Anggaran
yang disusun untuk memperkirakan biaya tenaga kerja langsung selama kegiatan
produksi perusahaan.
2. Mengapa
Anggaran BTKL perlu dibuat?
Untuk
memperlihatkan biaya tenaga kerja langsung dan upah per jam yang diperlukan
untuk kegiatan produksi.
3. Apa
akibat dari tidak dibuatnya Anggaran BTKL?
Perusahaan
tidak tahu dan kesulitan untuk merealisasikan anggaran kepada tenaga kerja
langsung atas kinerja yang dilakukan sehingga juga akan sulit menentukan harga
pokok produsinya.
4. Apa
yang mempengaruhi penyusunan Anggaran BTKL?
Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan selama aktivitas produksi (seperti pengemasan, pengolahan, dll),
jumlah produksi, standar penggunaan jam tenaga kerja langsung, dan perkiraan
upah tenaga kerja langsung per jam.
5. Contoh
ilustrasi dan teknis penyusunan Anggaran BTKL
PT
Maju Sempurna hendak menyusun anggaran BTKL untuk bulan September 2009 berikut.
Produksi Rokok Herbal dilakukan oleh dua departemen.
1. Departemen
Pengolah
Waktu yang dibutuhkan
untuk membuat
1 batang rokok adalah 3 menit. Honor pegawai departemen pengolah per jamnya sebesar Rp 10.000,-
2. Departemen
Pengemas
Diperlukan waktu 1 menit untuk mengemas 1 bungkus rokok.
Honor untuk pegawai departemen pengemas
per jamnya sebesar Rp 8.000
Langkah penyusunannyan
sebagai berikut:
Susun Format anggaran
seperti tabel berikut dan masukkan nilai data yang sudah diketahui
*0,05 jam = 3 menit
PT Maju Sempurna
Anggaran BTKL
September 2009
|
|
Departemen
Pengolah
|
|
Jumlah
produksi
|
1.000
|
Standar
penggunaan Jam TKL
|
0,05
|
(1)Jumlah
am TKL
|
500
|
Upah
per jam
|
Rp.10.000
|
(2)Anggaran
BTKL Dept.Pengolah
|
Rp.5.000.000,-
|
|
|
Departemen
Pengemas
|
|
Jumlah
produksi
|
1.000
|
Standar
penggunaan Jam TKL
|
0,016
|
(1)Jumlah
jam TKL
|
16,6
|
Upah
perjam
|
Rp8.000
|
(2)Anggaran BTKL Dept. Pengemas
|
Rp133.333,3
|
|
|
(3)Total Biaya TKL
|
Rp5.133.333,3
|
Keterangan:
(1)Jumlah jam TKL = Jumlah produksi x Standar
penggunaan jam TKL
(2)Anggaran
BTKL Dept. = Jumlah jam TKL x upah per jam
(3)Total BTKL = Anggaran BTKL Dept. Pengolah
+ Anggaran BTKL Dept. Pengemas
0 komentar:
Posting Komentar